Jumat, 13 Juli 2012

anak angkat ?!


Assalamualaikum.

selamat pagi, siang, sore dan malam sesuai dengan waktu membaca tulisan ini aja ya J
apa kabar teman ? semoga di kesempatan ini kalian bisa membaca tulisan ini dengan keadaan sehat, amin.  Dan dengan membaca tulisan ini (apalagi kalo di comment) aku doakan semoga temen-temen bisa selalu sehat dan tetap membaca tulisan-tulisan sebelum ini ataupun setelah ini, amin.
Pada tau film kartun digimon gak ?  ya film kartun ini saya tonton pada waktu SD, untuk tepatnya kelas berapa, saya juga lupa, hehe.  Ya kartun ini salah satu kartun kesukaan saya yang hingga sekarang masih ingat kisah-kisahnya.  Seiring berjalannya waktu, kartun digimon ini muncul dalam berbagai versi, dari digimon adventure 1 dan 2, digimon tamers, dan tiga seri lainnya.  Tapi yang paing membekas adalah digimon adventure 1.

Beberapa minggu yang lalu, aku “marathon” kartun digimon adventure 1 ini.  Senang ? tentunya iya, rasanya seperti kembali muda, kembali ke masa SD, masa-masa yang menjalani hari-hari tanpa beban, hanya bermain, tanpa harus memikirkan suatu hal yang sangat-sangat ribet seperti sekarang ini (curhat dikit boleh dong).  Yang menarik dari film itu adalah, bagaimana salah satu anak terpilih harus menerima kenyataan bahwa ia adalah anak yang diadopsi atau anak angkat.

Pernahkah kalian berpikir “apakah aku ini anak angkat ?” atau “aku ini sebenarnya anak siapa ?” atau “mungkinkah kalau sebenarnya aku bukan anak orangtuaku yang sekarang?”, pernahkah ?  pertanyaan seperti ini biasanya muncul ketika kita merasa orangtua kita tak adil akan kasih sayang antara kita dengan kakak-adik kita atau ketika kita dimarahi habis-habisan oleh orangtua kita.  Tak banyak memang orang yang mengingat bagaimana masa kecilnya.
Seorang bayi normal butuh tiga bulan sampai satu tahun lamanya untuk benar-benar dapat melihat wajah ibunya dengan jelas.  Bahkan masa-masa setelahnya juga menjadi critical period atau periode kritis, yaitu periode dimana kemampuan persepsi visual seseorang berkembang.  Maknanya, pada masa-masa itu kita masih belajar tentang segala sesuatu hal yang ada di sekeliling kita.  Jadi siapa yang tahu kalau pada masa-masa itu yang mengasuh kita bukan orangtua kita, atau siapa yang tahu kalau pada masa itu kita sudah diadaopsi oleh orang lain.

Apa yang bisa kita lakukan jika pada saat ini, atau beberapa hari setelah ini, orang yang kita kenal sebagai orangtua kita, datang kepada kita dan berkata “nak, sebenarnya kamu adalah anak yang kami adopsi” apa pendapat kalian ? apa reaksi kalian ?  menerimakah ?  kabur dari rumah ?  tak ada seorangpun yang mengharapkan hal seperti ini terjadi.  Pahit memang jika harus menerima kenyataan seperti itu, tapi tidak sepantasnya juga kita malah membenci orangtua angkat kita kan ?
Aku menulis tulisan ini karna terinspirasi dari film digimon loh, Alhamdulillah bukan pengalaman sendiri, dan mudah-mudahan tidak, jadi jangan salah paham yaa, sampai jumpa J