Assalamualaikum.
selamat pagi, siang,
sore dan malam sesuai dengan waktu membaca tulisan ini aja ya J
apa kabar teman ? semoga di kesempatan ini kalian bisa
membaca tulisan ini dengan keadaan sehat, amin.
Dan dengan membaca tulisan ini (apalagi kalo di comment) aku doakan
semoga temen-temen bisa selalu sehat dan tetap membaca tulisan-tulisan sebelum
ini ataupun setelah ini, amin.
Pada tau film kartun digimon gak ? ya film kartun ini saya tonton pada waktu SD,
untuk tepatnya kelas berapa, saya juga lupa, hehe. Ya kartun ini salah satu kartun kesukaan saya
yang hingga sekarang masih ingat kisah-kisahnya. Seiring berjalannya waktu, kartun digimon ini
muncul dalam berbagai versi, dari digimon adventure 1 dan 2, digimon tamers,
dan tiga seri lainnya. Tapi yang paing
membekas adalah digimon adventure 1.
Beberapa minggu yang lalu, aku “marathon” kartun digimon
adventure 1 ini. Senang ? tentunya iya,
rasanya seperti kembali muda, kembali ke masa SD, masa-masa yang menjalani
hari-hari tanpa beban, hanya bermain, tanpa harus memikirkan suatu hal yang
sangat-sangat ribet seperti sekarang ini (curhat dikit boleh dong). Yang menarik dari film itu adalah, bagaimana
salah satu anak terpilih harus menerima kenyataan bahwa ia adalah anak yang
diadopsi atau anak angkat.
Pernahkah kalian berpikir “apakah aku ini anak angkat ?”
atau “aku ini sebenarnya anak siapa ?” atau “mungkinkah kalau sebenarnya aku
bukan anak orangtuaku yang sekarang?”, pernahkah ? pertanyaan seperti ini biasanya muncul ketika
kita merasa orangtua kita tak adil akan kasih sayang antara kita dengan
kakak-adik kita atau ketika kita dimarahi habis-habisan oleh orangtua
kita. Tak banyak memang orang yang
mengingat bagaimana masa kecilnya.
Seorang bayi normal butuh tiga bulan sampai satu tahun lamanya
untuk benar-benar dapat melihat wajah ibunya dengan jelas. Bahkan masa-masa setelahnya juga menjadi critical period atau periode kritis,
yaitu periode dimana kemampuan persepsi visual seseorang berkembang. Maknanya, pada masa-masa itu kita masih
belajar tentang segala sesuatu hal yang ada di sekeliling kita. Jadi siapa yang tahu kalau pada masa-masa itu
yang mengasuh kita bukan orangtua kita, atau siapa yang tahu kalau pada masa
itu kita sudah diadaopsi oleh orang lain.
Aku menulis tulisan ini karna terinspirasi dari film digimon
loh, Alhamdulillah bukan pengalaman sendiri, dan mudah-mudahan tidak, jadi
jangan salah paham yaa, sampai jumpa J