Senin, 06 Januari 2014

LAKSANA TATA TERTIB (LAKSANA TATIB)

Gak akan pernah bosan sepertinya aku menceritakan hal yang satu ini.  TATA LAKSANA.  Entahlah aku sangat-sangat bangga memiliki teman-teman yang ada di dalam tata laksana ini, bahkan aku seperti punya keluarga di tata laksana ini, bukan sekedar teman.  “terlalu banyak kisah” bagiku kalimat itu sudah paling cukup dan pantas untuk menggambarkan tata laksana.  Bahkan kisah-kisahnya pun tak akan berhenti sampai di situ saja, akan terus ada kisah-kisah lainnya yang terus berjalan dan terus terukir di sini, di tata laksana.  Entah kisah apa yang menanti di depan sana, aku mengharapkan kisah yang indah, happy ending atau sad ending ?  aku lebih memilih never ending.
Bicara tentang tata laksana, tak akan lepas dari berbicara tentang tatib alias tata tertib.  Ya, kekeluargaan mantan tatib yang sangat luar biasa adalah salah satu alasan besar kenapa aku merasakan kekeluargaan pula di tata laksana.  Kekeluargaan di tata laksana yang aku rasakan saat ini tak lain tak bukan adalah bentukan dari mantan-mantan tatib yang menjadi pelatih tata laksana.  Mereka-mereka menularkan kekeluargaan yang mereka miliki kepada kami tata laksana.  Bahkan, mereka juga menganggap kami tata laksana seperti adik bungsu mereka.  Akhirnya kekeluargaan yang aku rasakan kini tak hanya di tata laksana saja, tapi juga di teman-teman pelatih, teman-teman tatib, mantan divisi tata tertib yang sudah membentuk keluarga besar tatib sejak lama.  Kami bagai adik bungsu yang baru lahir, dengan nama yang berbeda dari kakak-kakaknya.  Ya seperti adik bungsu yang memiliki marga berbeda dari kakak-kakaknya.  Kakak-kakaknya memiliki marga tatib atau tata tertib, sementara kami si anak bungsu menggunakan marga talak atau tata laksana.  Entah itu hal tragis atau apa, yang pasti hal ini membuat kami sangat canggung kalau harus berhadapan dengan mereka.  Mencoba untuk berinteraksi layaknya kakak-adik, tetapi tak semudah yang dibayangkan.  Tapi semuanya memang harus dicoba, perlu waktu memang untuk dapat menghilangkan jarak atau gap bagi kami si pemilik gelar berbeda, untuk dapat benar-benar merasakan kekeluargaan di sini, di tata laksana dan tatib, sebagai pengganti keluarga di kampus.  Tata laksana dan tata tertib, entah bagaimana menyatukan dua marga ini ?

Laksana Tata Tertib atau Laksana Tatib, mungkin nama yang cukup lumayan untuk menamakan keluarga dengan dua marga ini.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar