Selasa, 17 Mei 2011

People Arounds me

Berdasarkan judulnya, People Arround’s me yang menurutku  artinya adalah orang di sekelilingku, bodo amat mau tulisannya salah atau artinya beda, tapi yg aku maksud di sini adalah orang di sekelilingku, bukan orang yang mengelilingiku, bukan orang yang berkeliling, apalagi orang KEliLING (baca: orang keling) haha..
Dalam bagian ini aku akan menceritakan orang di sekelilingku di tempat bimbel ku yaitu Ganesha Operation.  Namun, untuk menghindari kesan promosi, jadi kita sebut tempat bimbelku ini dengan sebutan GO (baca:ge o). So, anggap saja anda tak pernah membaca Ganesha Operation di blog ini, dan anggap saja GO itu bukan Ganesha Operation.  Kalau bingung, jangan di baca berulang-ulang, karna bisa menyebabkan kanker, impoten dan gangguan kehamilan, dan janin.. haha (gak jelas)
Oke langsung aja kita menuju TKP.....
GO cabang tiban impian, lantai dua, di ruang D, di beri nama kelas 3-IPA-102 dan telah berganti menjadi 3-IPA-120 saat ini...  mari kita lihat orang-orang yang akan saya ceritakan...

(nama di samarkan) TIKA
Seorang perempuan yang satu sekolah denganku, pintar dan selalu mendapat tempat 3 besar di setiap semester.  Banyak orang mengatakan ia cantik, dan terkadang seksi.

(nama di samarkan) UNI
Juga seorang wanita yang satu sekolah denganku, penuh semangat dan hampir tak pernah absen dalam kegiatan belajar mengajar di GO.  Dia seorang ketua dari anggota cheers (yg gak ngerti ini sama artinya dengan pemandu sorak) di sekolahku.  Memiliki kembaran di kelas IPS yang juga bimbel di GO.

(nama di samarkan) INDAH
Lagi-lagi seorang wanita yang juga satu sekolah denganku, pinter, dan cukup rajin.  Wanita berjilbab dan berkacamata ini made in CIWA (Cina Jawa).  Jadi tak heran jika ia membuka kacamatanya, ia seperti orang yang sedang tertidur pulas alias sipit.

(nama di samarkan) AMAL
Lagi dan lagi orang yang satu sekolah denganku, namun kali ini, aku sedikit sulit membedakan apakah ia cowok ato cewek.  Style-nya terkesan santai dengan sandal, celana pendek, dan kaos seperti cowok.  Namun kini ia berjilbab, sehingga tak sulit lagi bagiku untuk membedakan.

(nama di samarkan) LIKA
Anda pasti bisa menebak bahwa orang ini juga satu sekolah denganku.  Wanita berkulit putih dan  berbadan cukup besar (gendut) ini belakangan sering tak masuk dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di GO.  Sepertinya penyakitnya membuat dia harus mengorbankan uang dan waktu untuk pulang pergi Singapur.

(nama di samarkan) RAMOT
jika anda mengira pria ini juga satu sekolah denganku, maka anda salah.  Pria Batak berpostur tinggi dan berkulit gelap ini selalu hadir bersama seorang wanita yang selalu duduk di sebelahnya.

(nama di samarkan) CHINTYA
Inilah orang yang saya maksud, orang yang juga selalu hadir bersama Ramot. Pasangan ini selalu telat masuk jam kedua (setelah istirahat).

(nama di samarkan) CHITTA
Masih berbeda sekolah denganku, wanita berbadan bongsor, tinggi, dan berambut panjang ini paling santai menjalani KBM di GO.  Kadang nyatet, kadang gak, gak ngerti diem, ngerti juga diem.  Ya begitulah.

(nama asli)  JALAL
Dari namanya anda akan menebak dengan pasti dan yakin dia adalah seorang pria.  Tapi anda tak akan menyangka bahwa dia adalah orang cina.  Ya namany JALAL.  Rajin banget datang les, saingan mungkin dia sama si UNI.  Dari TK-SMA sekolah di AN-NANDA, dengan alasan deket rumah, jadi mungkin kalo AN-NANDA buka univ dekat situ juga, dia bakal masuk situ juga kali, di UNINANDA (Universitas An-Nanda) ahaha.

(nama di samarkan) ROZI
Bukan ! dia bukan pembalap yg kita kenal ! dia “anak band” yang datang les cuma diam di kursi paling pojok, dan masuk kelas sesuka-suka dia aja.  Mungkin sebulan Cuma datang 2x, dan sekarang tak pernah hadir meskipun namanya terus terpampang di buku absen.  Hingga kini kursi yg di dudukinya di percaya oleh masyarakat setempat sebagai kursi keramat yg membuat orang yang duduk di kursi tersebut malas mengikuti KBM di GO.

(nama asli) RIO
temen satu sekolah JALAL, pria pastinya. Setiap KBM selalu memegang HP, dan selalu sms-an. Sekarang gak pernah masuk lagi, mungkin karena uda duduk di kursi keramat.

(inisial) E.K.I
Pria temen satu sekolah, penggemar berat CHELSEA.  Terkadang harus “beradu mulut” (bukan seperti yang anda fikirkan)  dengan tentor fisika, sebut saja Pak Mual, yang merupakan penggemar berat tim Manchester United yg merupakan rival terbesar CHELSEA dalam sepak bola.

(nama di samarkan) ALIV & TORO
teman satu sekolahku, yang selalu ribut kalau berdua, entah itu ejek-ejekan, ntah itu ketawa-ketawa, atopun adukentut. ALIV sekarang uda pindah ke GO bandung, dan TORO uda mulai nampak efek dari kursi keramat.

tak semua hadir dalam kesempatan ini

Inilah sedikit cerita tentang orang di sekelilingku.  tanpa niat menjelek-jelekkan, karna yang jelek nanti jadi makin jelek pulak.. hanya berbagi cerita.. kalopun tak berman faat, semoga dapat menghibur.  kalopun tak menghibur, maka harap dimaklumi karena aku bukanlah pria penghibur apalagi wanita penghibur...
sampai jumpaaaaaa !!!

Kamis, 12 Mei 2011

TULISAN ISENG (Bagian 1)


jaman-jaman di kasih tugas nulis cerpen, sibuk deh mau nyontek cerpen siapa.  cari internet atau minta tolong orang atau curi punya temen (nah yang terakhir kayak nya jangan di tiru deh) haha... alhasil dengan kemampuan terbatas dan kebodohan tanpa batas, jadilah sebuah cerpen ala oom bama yang beberapa bagiannya (katanya) masih sinetron banget... haha... maklum lah bukan penulis handal... tapi mungkin kalo nulis skenario untuk sinetron indonesia yang gak ada habis-habisnya yang sampe ribuan episode yang pemeranny bakal mati dan hidup lagi jadi bidadari atau hantu, saya patut di perhitungkan kali ya....
inilah persembahan dari saya, semoga dapat menghibur.... terimakasih :D


Ramadhan si Tukang Becak
Oleh: Muhammad Iqbal Nugraha

“aku pulang duluan ya !” teriaknya pada teman-temannya yang masih asik mengobrol membicarakan pertandingan sepak bola semalam.
ni si tukang becak
Putra namanya, seorang pelajar kelas 2 SMA yang (katanya) favorit di kota ini.  Cuaca terik di siang Ramadhan itu membuat semua orang yang sedang berpuasa menjadi semakin kehausan.  Hari itu Putra pulang terlambat karena harus mengikuti pelajaran tambahan, remedial.  Ia ingin cepat pulang, lalu shalat Ashar kemudian tidur hingga menjelang magrib.

Putra sedikit berlari menuju suatu gubuk kecil di pinggir jalan dekat sekolah, pangkalan ojek.
“OJEEEEEEKKKKK !!!!!!” teriaknya, merogoh kantongya, dan mengeluarkan satu lembar uang Rp1000 dan satu lembar uang Rp2000.
“waduh, uang segini mana cukup untuk naik ojek.” Katanya dalam hati.
Ongkos ojek dari sekolah ke rumahnya lima ribu rupiah, artinya ia membutuhkan dua ribu rupiah lagi untuk pulang naik ojek.
“gak jadi deh mas, uang saya gak cukup” ujarnya tanpa merasa bersalah sedikitpun.
Putra melanjutkan perjalanan sambil sesekali memanfaatkan pepohonan yang ada di pinggir jalan untuk berteduh menghindari sinar matahari yang semakin menjadi-jadi.  Ia sudah sangat lemas.  Ingin pulang tapi tak cukup uang. Nasib.
“mau saya antarkan dik?” sapa seorang bapak tua penarik becak yang mengejutkannya menawarkan bantuan.
Putra menoleh sejenak diam dan terpaku serius melihat dan mempertimbangan penawaran si Tukang Becak ini.  Ia sudah melihat si Bapak ini dari tadi duduk menunggu penumpang, namun Putra gengsi jika harus naik becak.  Padahal kalau dipikir-pikir uangnya cukup untuk membayar ongkos becak.
“boleh deh pak” jawabnya sambil naik ke becak si Bapak.
Bapak tua itu tersenyum girang dan mulai menggenjot pedal.  Gesit, cepat dan hati-hati.  Semilir angin membuat Putra yang duduk santai di atas becak mengantuk.  Agar tidak bosan, Putra berniat mengajak si Bapak mengobrol.  Namun saat ia menoloh ke belakang, matanya tersentak, tajam, tertuju pada sebuah botol air minum dingin yang digenggam oleh si Bapak.
“Bapak enggak puasa?” tanya Putra sambil mencoba untuk tidak suuzan terhadap si Bapak.
“enggak dik.  Bapak kan kerja berat.  Capek” sahut si Bapak sambil menegukkan botol minumannya ke mulut.
“tapi Bapak harus tetap menghormati orang yang berpuasa dong, ini kan Bulan Ramadhan, pak”  kata Putra membalas.
“dik, bapak berpuasa tidak hanya di Bulan Ramadhan saja.  Bapak berpuasa setiap hari.  Selama bapak menjadi tukang becak, bapak selalu berpuasa.  Sering kali tidak berbuka karena penghasilan bapak tidak cukup untuk membeli makanan” bapak itu menjelaskan
Mendengarkan penjelasan si Bapak, Putra hanya bisa terdiam merasa bersalah dan tak berkata sepatah katapun.
Tak terasa Putra yang diam sejak mendengar penjelasan si Bapak kini sampai di depan rumahnya.  Turun dari becak, Putra meminta si Bapak untuk menunggu sebentar.
Tanpa mengucapkan salam, Putra masuk ke rumah dan segera terburu-buru menuju dapur. Celingak-celinguk kanan-kiri mengambil kantong plastik, membungkus nasi kuning dan beberapa kue yang disiapkan untuk berbuka magrib nanti, lalu keluar rumah dan memberikannya kepada si Bapak.
“loh, apa ini?” si Bapak kebingungan.
“oh iya Pak, tunggu sebentar lagi ya !” jawabnya sambil berlari kecil menuju dalam rumah. Semakin membuat si Bapak bingung apa yang dilakukan Putra.
Putra berlari lagi menuju kamarnya dan merogoh kocek celana jeans-nya mengeluarkan dua lembar uang Rp5000 yang bergambarkan pahlawan Imam Bonjol itu.  Berlari lagi ia menuju luar rumah dan bertemu si Bapak,
“nih pak !” sambil memberikan dua lembar Imam Bonjol tadi.
“waduh dik, ini berlebihan” jawab bapak yang lagi-lagi semakin bingung dibuat Putra.
“itu kue, nasi dan sedikit uang untuk Bapak” ujar Putra sambil melebarkan senyumnya.
“alhamdulillah, terima kasih ya dik” kata si Bapak mengucap syukur kepada Allah
Setelah menerima uang, kue dan nasi tadi, si Bapak pun kembali hendak berjalan dan bersiap menggenjot pedal becaknya,
“eh Pak tunggu Pak !” sedikit berteriak Putra memanggil si Bapak.
“ada apa dik ?” tanya si Bapak
“ini ongkos becaknya” jawab Putra sambil menyodorkan satu lembar uang Rp1000 dan satu lembar uang Rp2000.
“gak perlu dik,  tadi kan adik sudah banyak memberi” kata si Bapak menolak pemberian Putra.
“yang tadi adalah rezeki untuk Bapak, dan yang ini adalah hak untuk Bapak yang merupakan kewajiban bagi saya” jawab Putra sedikit memaksa.
Si Bapak yang tadi menolak kembali bersyukur atas apa yang diperoleh nya hari itu. Dan menggenjot becaknya kembali mencari penumpang.  Putra kembali masuk ke dalam rumah dengan senyum sumringah.  Ia merasakan apa yang dinamakan kebahagiaan spiritual.  Yaitu kebahagian ketika menolong bukan ditolong ataupun kebahagiaan ketika memberi bukan diberi.  Putra sadar bahwa masih banyak orang yagn kesusahan seperti Bapak tadi.  Penghasilan yang minim menharuskannya berpuasa setiap hari.  Bahkan berpuasa tanpa berbuka.
Putra yang sudah, mengganti baju, berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu dan mendirikan shalat Ashar yang tertinggal akibat pelajaran tambahan di sekolah hari itu.  Putra benar-benar mendapatkan pelajaran yang berharga dari si Bapak penarik becak tadi.  Ia bersyukur kepada Allah SWT atas apa yang dimilikinya selama ini. Bersamaan dengan itu, di radio terdengar pula lantunan lagu 

“jika aku menjadi seperti mereka yang kurang beruntung mungkin saja tulang dan darahku takkan kuat setiap detik, mengeluh”

___SELESAI___

Rabu, 11 Mei 2011

Akun Baru.....

haha
iseng aja buat ni blog
ya mudah-mudahan berguna
doakan saya semoga bisa menggunakan akun ini dengan baik dan benar
untuk blog baru saya
mari sama-sama berdoa demi keselamatan blog ini
Al - Fatihah
...